Kemarin pulang dari kampus tepatnya tanggal 10-10-2018 pukul 18. lewat, tadinya pengen langsung istirahat gitu kan ya,eh ternyata ada sambutan ceria dari teman-teman kontrakan, antusiasnya yang membuatku semakin penasaran.. pokoknya kamu harus baca lho.. hemz ku katakan bagaimana aku bisa bacanya kan koneksi wifinya gak ada :( dan ku coba untuk menenangkan... besok ya pasti aku akan membacanya tegasku menenangkan... Namun dia tetep pengen aku segera membacanya... baiklah kataku ... aku ingin dibacakan darimu langsung gimana ??😍
SEPAKAT sahutnya...dengan tambah semangat dia ini merespon ..akhirnya dia rela membacakan dan juga plus diiringi instrume klasik yang semakin memabawa suasana tak karuan..(dalam pikir ku, apa sih sebenarnya ?)
hemz penasaran ... Alhamdulillah ternyata .. supeer sekaliii...
Mari kita prolog sebentar sebelum membaca apa itu sebenarnya .. yuhuu.. Bismillah...
Sebelumnya ada CINTA di rumah kita :).... tentang nyaman itu sulit didapat, bener gak ?
Ahaa.. Kembali ada rasa yang kembali menari di hatiku..., entah seberapa berarti hal seperti ini... karena bagiku ini amat berharga. :) Bukankah rasa kagum dan syukur ditabung dari pengalaman peristiwa-peristiwa kecil yang memberi rasa istimewa ?
Bukankah rasa kagum dan syukur dapat menjadi semacam investasi berharga dalam perjalanan panjang mengayuh bahtera kehidupan ?
Investasi yang dapat kita manfaatkan, di saat-saat krisis kecil datang, investasi yang dapat kita hadirkan saat ancaman menerjang.
Yaa .. beginilah ... Biarlah ya Rabb.. aku izinkan diri ini untuk mengambil jeda di penggalan-penggalan peristiwa sederhana yang memberi rasa istimewa. Biarlah ya Rabb.. aku izinkan diri ini menggada rasa syukur melalui lintasan rasa nyaman dalam rajutan cerita perjalanan yang kembali terkenang melewati semua proses saat ini.. berlatih dan terus berlatih.. Terlebih, saat ini Allah telah mengajari kami sebuah arti perjuangan, mengajari kami tentang jarak.Alhamdulillah tak henti-hentinya. Negeri Dongeng Yogyakarta, punya cerita sebagai tabunganku atas rasa kagum dan syukur... semoga lebih dari cukup untuk melewati episode ini, karena yang tanpa tahu keberadaan kedepannya, tanpa tahu siapa yang akan hadir di kemudian dalam peristiwa kehidupan kita.. Yang saat ini terus membatasi diri dan hanya menjadi penggada rasa istimewa di hati, merangkai do'a-do'a yang terasa lebih tulus, mensyukuri keberadaan diri lebih nyata dan dengan sapaan-sapaan atau teguran-teguran, nasehat-nasehat dari sahabat yang terkirim menjadi magnet positif yang terus dan yang semakin meneguhkan rasa berkelimpahan. Tentu saja pertemuan diantara jarak tersebut menjadi perayaan yang penuh keberkahan.(tidak hanya di kontrakan :) )
Aku mengambil jeda ini ... dan akhirnya dia bersedia membacakan isi nya... begini bunyinya :)
Aku mengambil jeda ini ... dan akhirnya dia bersedia membacakan isi nya... begini bunyinya :)
Menikah itu tidak sesederhana aku dan kamu bersatu.
Bukan hanya soal nanti ada yang ngebonceng.
Bukan hanya soal menghilangkan kesepian.
Bukan hanya soal membagi beban, karena kamupun sangat mungkin juga ingin membagi beban yang lain.
Menikah tidak sesederhana membuat foto nikahan paling hitz.
Atau merasa senang banget karena akhirnya punya _imam_ pribadi
*Bukan cuma itu*
Menikah juga tentang bagaimana ibumu bisa memilihku sebagai asisten pribadinya,
Bagaimana ayahmu bisa dengan senang memperkenalkan aku di hadapan rekan-rekannya,
Bagaimana aku bisa menjadi sahabat untuk saudara-saudaramu,
Dan bagaimana aku bisa _tetap memberi_ dalam keadaan _selelah apapun_
Menikah tidak sederhana bukan?
Setidaknya aku harus tau bagaimana menjawab pertanyaan anak kecil yang bertanya tentang wujud Allah
Setidaknya aku harus tau bagaimana membujuk anak laki-laki untuk tekun belajar sebelum ujian
Setidaknya aku harus bisa mengenalkan, mana air yang suci, mana yang bisa mensucikan, yang mana yang boleh dipakai wudhu, mana yang tidak
Setidaknya aku harus tau bagaimana cara agar _tetap tersenyum di saat terpahit_
Setidaknya... aku harus _mampu melakukan sesuatu yang tidak kusukai_ atau sesuatu yang tidak ingin kulakukan
Kalau nanti mertuaku menyuruhku _membuat teh panas,_ sementara aku sendiri baru akan beristirahat setelah seharian tidak tidur karena pekerjaan, *masa aku menolak?*
Lucu kan kalau rumah tanggaku berantakan _hanya karena segelas teh saja_ :")
*Jadi harus latihan!*(nada dia menegaskan, kan jadi jleb)
Memenuhi panggilan adzan meskipun ngantuk dan mager banget!
Jangan ngegosipin dosen meskipun beliau sangat tidak bersahabat!
Bersikap sopan ke _cleaning service,_ setidaknya bilang permisi kalau mau lewat pas beliaunya lagi ngepel (:
Bangun pagi, atur waktu, tahan sedikit keinginan nonton atau jalan-jalan kalau tugas kampus belum beres!
Luangkan (bukan sisakan) waktu untuk Al-Quran dan belajar agama di tengah kesibukan!
Kepo dan peduli tentang isu dan perkembangan ummat!
Senyuuum nggak peduli orang itu menyebalkan atau tidak
Betapa, menjadi mahasiswa yang oke adalah latihan yang cocok untuk menyiapkan pernikahan”(bagian ini gue tambah melo)
Menikah memang tidak sederhana, karena menikah juga soal membentuk generasi
Tapi menikah bisa jadi sederhana, bagi mereka yang siap imannya”
Dalam usia ini bicara menikah bukan hal tabu, bahkan perlu diperbincangkan dalam porsi tertentu
Berkali hadir sebagai tamu di pernikahan teman satu sekolah, wajar kalau mupeng
Maka yang masih sendiri jangan hanya menunggu, karena menikah bukan hal sederhana yang persiapannya cukup dengan menunggu
Mereka yang sudah menikah akan berjuang mendidik generasi!
Kita yang belum juga berjuang mempersiapkan diri sebagai calon pendidik generasi!
Menikah memang tidak harus menunggu siap, karena persiapannya memang tidak akan pernah selesai ~
Kalau sudah datang, siap tidak siap, maka jalani! (mulai hampir mewek)
Karena fokus utama bukan sudah siap atau belum, tapi sudah mempersiapkan atau belum?
Nah, sudah ada persiapan apa nih untuk menikah? (dia melotot ke arah ku, kan aku jadi salting)
#noteformyself
*Penulis:*
*santri*
*DS IX*
ternyata menemukan sahabat yang terus mengajak dalam kebaikan itu sulit.. nyatanya prosesnya lama sampai aku akhirnya bisa satu kontrakan bersama santri lagi. dan nyatanya memang yang terlibat gak hanya sedikit agar diri ini tetap disini.. hemz.. aku sudah mengizinkan diriku untuk mengambil jeda itu, menabung peristiwa peristiwa dan segudang problema.. cukup sekian terimakasih..ceritanya di lanjut esok lagi geng's.. InsyaAllah .
Chay871
Komentar